Gambar Sampul Bahasa Indonesia · Bab 2 Pemerintahan
Bahasa Indonesia · Bab 2 Pemerintahan
Sarwiji Suwandi Sutarmo

24/08/2021 14:13:09

SMP 8 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

28

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

A. Menyimak dan Menanggapi Isi Laporan

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

z

menanggapi laporan teman

z

memberikan masukan terhadap laporan yang didengar dengan kalimat singkat

dan efektif.

Pada materi pokok pembelajaran terdahulu, kamu telah mendengarkan

dan menganalisis laporan yang disampaikan temanmu. Pada pembelajaran

berikut ini, kamu akan kembali mendalami bagaimana menanggapi sebuah

laporan. Tanggapan terhadap sebuah laporan dapat disampaikan dengan

mengajukan p

ertanyaan-pertanyaan, tanggapan atau pendapat, dan dapat pula

masukan-masukan.

1. Menanggapi Laporan Teman dengan Mengajukan Pertanyaan

Setelah kamu dengarkan laporan yang disampaikan temanmu, ajukan

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan laporan tersebut.

Pertanyaan yang kamu ajukan dapat berpedoman kata tanya kapan, di

mana, siapa, apa, bagaimana, atau mengapa. Dengan berpedoman pada

kata tanya tersebut, pertanyaan-pertanyaan yang kamu ajukan akan lebih

lengkap sehingga kamu akan memperoleh gambaran yang lengkap dan

menyeluruh seputar laporan perjalanan itu.

Berikut ini contoh bentuk pertanyaan yang dapat diajukan terhadap suatu

laporan perjalanan.

a. Kapan .... dilaksanakan?

b. Siapa penanggung jawab ....?

c. Selain ke ...., ke mana saja tujuan kunjungan yang kamu rencanakan?

d. Kegiatan apa saja yang kamu lakukan di ....?

e. Bagaimana kesan para peserta di lokasi itu?

2. Memberikan Masukan terhadap Laporan Perjalanan Teman

Ada kalanya laporan yang disampaikan teman secara lisan itu terdapat

hal-hal yang kurang logis, kurang lengkap, atau kurang sempurna. Agar

laporan temanmu menjadi logis, lengkap, dan sempurna berikan masukan-

masukan berupa ide-ide kreatif atau solusi. Masukan hendaknya bersifat

positif dan membangun. Sampaikan masukanmu dengan bahasa yang

santun dan komunikatif sehingga temanmu menyadari kelemahan atau

kekurangan dari laporan perjalanan yang disampaikan.

29

Pemerintahan

3. Membakukan Ragam Bahasa Tidak Baku

Ada kalanya dalam menyampaikan tanggapan atau masukan terhadap

laporan yang disampaikan teman, kita menggunakan ragam bahasa yang

tidak baku. Dalam situasi resmi, seharusnya hal semacam ini dihindari.

Dalam situasi resmi atau formal sebagai warga negara yang baik seharusnya

kita dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Setiap warga negara Indonesia wajib membina dirinya dalam

pemakaian bahasa Indonesia agar bahasa kita dapat tumbuh dan

berkembang sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dalam hal ini, pemakai

bahasa Indonesia hendaknya berpedoman pada buku

Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

(PUEYD),

Tata Bahasa Baku

Bahasa Indonesia

, dan

Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBHI).

Pedoman Umum

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

berfungsi sebagai penuntun

untuk mendapatkan petunjuk tentang penerapan kaidah ejaan yang benar.

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

memberikan petunjuk tentang

pembentukan kata, kaidah penyusunan kalimat, dan penyusunan paragraf.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

berfungsi untuk memperluas perbendaharaan

bahasa dan mengenal kosakata baku dan tak baku.

Perhatikon contoh di bawah ini:

Kata Tidak Baku

Kata Baku

antri

antre

analisa

analisis

bis

bus

kwalitas

kualitas

nasehat

nasihat

team

tim

jaman

zaman

ijin

izin

cuma

hanya

dikasih

diberi

merubah

mengubah

bila

mengatakan

pertanggungan jawab

pertanggungjawaban

30

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Berikut ini disajikan cuplikan sebuah wacana dengan menggunakan kata

tidak baku.

......................................

"Lagi sedeng-sedengnya perlu uang," kata Sukrana

"Dua anak saya masih sekolah di SD kelas tiga dan kelas lima.

Makanya, saya harus bekerja, biar jadi kuli harian juga," lanjut Sukrana

......................................

Cuplikan wacana di atas agar menjadi baku dapat diubah menjadi:

"Mereka sedang memerlukan uang," kata Sukrana

"Dua anak saya masih sekolah di SD kelas tiga dan kelas lima.

Oleh karena itu, saya harus tetap bekerja, biarpun menjadi kuli harian,"

lanjut Sukrana

Tagihan

Coba kamu ubah kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang tidak baku

berikut ini menjadi baku!

No.

Tidak Baku

Baku

1.

Kasih sayur asem

............................................

2.

Lagi sedeng-sedengnya

............................................

3.

Biar jadi

kuli harian

............................................

4.

Kasih tau dia

............................................

5.

Dorong mo

ka mana

............................................

6.

Bikin bersih got

............................................

7.

Cinta

sama saya

............................................

8.

Lagi

ngapain

............................................

9.

Kita

punya anak

............................................

10.

Beta sonde kira

............................................

11.

Tulis dia punya nama

............................................

12.

Apa dia bilang

............................................

31

Pemerintahan

B.

Membaca Denah

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini kamu diharapkan dapat:

z

menjelaskan cara membaca denah

z

mendeskripsikan isi denah kepada orang yang tidak memegang denah

z

menemukan tempat atau arah dalam konteks yang sebenarnya sesuai dengan

yang tertera pada denah.

Pernahkah kamu tersesat? Pernahkah kamu mengalami kesulitan mencari

atau menemukan rumah temanmu atau rumah seseorang? Pernahkah kamu

mengunjungi suatu tempat, kota, atau suatu daerah yang sama sekali baru

bagimu? Kalau jawabanmu adalah ya, maka yang sangat kamu perlukan adalah

denah.

Dengan menggunakan denah, tempat atau lokasi tertentu yang akan kamu

kunjungi dapat dengan mudah kamu temukan. Denah akan mempermudah

kamu menemukan tempat-tempat tertentu, tanpa harus banyak bertanya

kepada orang lain yang kamu temui di jalan. Di samping itu, tidak semua orang

yang akan kamu tanyai mengetahui tempat yang kamu maksud. Selain itu,

pada saat-saat tertentu, kamu tidak dapat menemukan orang di jalan untuk

ditanyai, misalnya pada waktu tengah malam. Dengan demikian kompetensi

dasar membaca denah sangat penting untuk kamu kuasai.

1. Membaca Denah

Hal penting yang harus dikuasai dalam

membaca denah adalah pemahaman tentang

arah mata angin. Arah utara dalam denah

adalah mengarah ke atas, arah timur ke

kanan, arah selatan ke bawah, dan arah barat

ke kiri. Perhatikan arah mata angin berikut

ini!

2. Mendeskripsikan Isi Denah

Suatu ketika, kamu diberi tugas untuk mengantarkan surat ke Kantor

Dinas Pariwisata di daerahmu. Padahal, kamu belum mengetahui letak

kantor tersebut. Kamu hanya dibekali denah letak kantor Dinas Pariwisata

seperti berikut ini. Perhatikan dengan cermat denah ini!

UTARA

S E L AT A N

TIM UR

B A R AT

32

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

RSUD menghadap ke Jalan Jenderal

Sudirman. RSUD berada di pojok simpang

empat. Di sebelah timur bersebelahan dengan

toko alat tulis Noria. Jika penunggu pasien

di RSUD ingin berbelanja di supermarket

tinggal menyeberang jalan ke arah utara. Di

seberang jalan sebelah barat utara juga

terdapat pasar tradisional. Letak RSUD

sangat strategis dan mudah dijangkau

dengan berbagai kendaraan umum.

Latihan

Deskripsikan dengan lengkap letak Kantor Dinas Pariwisata!

Wawasan

Deskripsi

adalah

pemaparan atau

penggambaran dengan

kata-kata secara jelas dan

rinci.

Denah

adalah gambar

yang menunjukkan letak

kota, jalan, gedung,

ruang, dan sebagainya.

Denah sama maknanya

dengan peta.

33

Pemerintahan

3. Menemukan Tempat atau Arah dalam Denah

Berdasarkan denah di atas, sesuatu yang harus dicermati adalah adanya

jalan satu arah. Hal itu perlu dicermati agar perjalanan menuju ke tempat

tujuan dapat berjalan dengan lancar. Di samping itu, sekali lagi kamu harus

betul-betul memahami letak arah mata angin dalam peta sehingga kamu

dapat mencari lokasi yang dituju dalam kenyataan sebenarnya tanpa

kesulitan.

Latihan

Berdasarkan denah di atas lengkapilah pernyataan-pernyataan berikut ini!

1. Masjid Nurul Huda berhadapan dengan ....

2. Pegawai BRI setiap hari Jumat berolahraga di stadion, untuk sampai ke

stadion mereka harus melewati ....

3. Kantor Dinas Pariwisata terletak di sebelah utara ....

4. Siswa SMPN 5 yang akan melakukan salat jumat paling dekat melewati

jalan .....

5. Kantor yang paling dekat dengan stadion adalah ....

6. Bangunan SMP N 5 menghadap ke arah .....

7. Kantor Dinas Pariwisata terletak di antara ....

8. Warga yang tinggal di sekitar Kelurahan Wali Songo jika ingin berbelanja

ke supermarket harus melalui ....

9. Meskipun letaknya berdekatan, pegawai BRI yang akan pergi ke super-

market menempuh perjalanan yang lebih jauh sebab ....

10. Fasilitas umum yang paling dekat dengan SMP N 5 adalah ....

34

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Tugas

Jelaskan bagaimana kamu akan menemukan lokasi kantor Dinas Pariwisata

seandainya rumah kamu berada di sebelah barat Kantor Kelurahan Wali

Songo!

Pengayaan

Buatlah denah sekolahmu! Pembuatan denah dimulai dari tempat

tinggalmu sampai dengan sekolahmu! Perhatikan arah mata angin serta

tempat-tempat tertentu yang mudah dikenal orang agar orang lain yang

membaca denahmu dapat menemukan rumahmu!

4. Menggunakan Kata Serapan

Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat

pesat dan kemampuan peristilahan dari kosakata bahasa Indonesia yang

sangat terbatas, istilah bahasa asing akan banyak mewarnai kosakata

bahasa Indonesia. Untuk itu, diperlukan kaidah penyerapan bahasa asing,

baik dengan penyesuaian ucapannya maupun ejaannya agar terjadi

keseragaman pemakaiannya dengan mempertimbangkan konteks situasi,

kemudahan belajar bahasa, dan kepraktisannya.

Ada tiga kategori penyerapan istilah bahasa asing:

1. Unsur-unsur yang sudah lama terserap ke dalam bahasa Indonesia

yang tidak perlu diubah ejaannya.

Misal: iklan, otonomi, dan dongkrak

2. Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa

Indonesia dengan pengucapan mengikuti bahasa asing dan ejaannya

juga seperti bahasa asing

Misal: shuttle cock dan real estate

35

Pemerintahan

3. Unsur yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah

bahasa Indonesia.

Misal, seperti terlihat pada tabel di bawah ini:

Salah

Benar

Salah

Benar

ambulan

ambulans

kwalitas

kualitas

analisa

analisis

kwantitas

kuantitas

atlit

atlet

mass media

media massa

diagnosa

diagnosis

minimum

minimal

erobik

aerobik

konggres

kongres

frekwensi

frekuensi

kondite

konduite

hipotesa

hipotesis

system

sistem

hirarki

hierarki

team

tim

legalisir

legalisasi

tradisionil

tradisional

obyektif

objektif

taxi

taksi

Tagihan

Isilah tabel di bawah ini dengan tepat!

Salah

Benar

Salah

Benar

1.

tehnik

1.

.............

6.

filem

6.

.............

2.

sintesa

2.

.............

7.

china

7.

.............

3.

rematik

3.

.............

8.

charter

8.

.............

4.

sekema

4.

.............

9.

anarkhi

9.

.............

5.

maksimum

5.

.............

10.

idialis

10.

.............

36

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

C. Menulis Kreatif Naskah Drama

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

z

menjelaskan kaidah-kaidah penulisan naskah drama dan

z

menulis kreatif naskah drama satu babak sesuai kaidah penulisan naskah drama.

Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah mempelajari bagaimana

menulis naskah drama satu babak dengan ide dan hasil kreasi sendiri. Pada

pembelajaran berikut ini, sekali lagi kamu dituntut untuk dapat menulis naskah

drama satu babak dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan naskah

drama. Penulisan naskah drama pada tahap permulaan tidak perlu panjang-

panjang. Kamu cukup berlatih menulis naskah drama satu babak saja. Isinya

hanya menampilkan satu fragmen kehidupan saja.

Pada dasarnya, alur cerita dalam penulisan naskah drama hampir sama

dengan penulisan cerpen. Perbedaannya, pada penulisan naskah drama seluruh

rangkaian cerita disusun dalam bentuk dialog atau percakapan antartokoh.

1. Kaidah-Kaidah Penulisan Naskah Drama

Penulisan naskah drama harus memperhatikan struktur secara umum

yang membangun sebuah naskah drama. Memahami struktur pembentuk

naskah drama akan menuntun dan memberi gambaran kepada kamu

bagaimana sebuah drama dapat diciptakan. Pada Pelajaran 1 sudah

dijelaskan bahwa struktur naskah drama itu meliputi:

a. Plot/alur

b. Penokohan dan perwatakan

c. Dialog (percakapan)

d. Setting (tempat, waktu dan suasana)

e. Tema (dasar cerita)

f.

Amanat atau pesan pengarang

g. Petunjuk teknis/teks samping

Ingat, dalam naskah drama diperlukan teks samping. Teks samping

berguna untuk petunujuk teknis tokoh, waktu, suasana, pentas, suara, musik,

keluar masuk tokoh, keras lemahnya dialog, warna suara, dan sebagainya.

37

Pemerintahan

Baca dan perhatikan contoh naskah drama berikut ini!

Ken Arok

Karya Saini K.M.

Babak XI

Di Kediri, Kertajaya dihadap oleh pembantu-pembantunya, yaitu Mpu

Aditya dan Mpu Narayana. Siang.

Adegan I

Kertajaya

:

Saya tidak menduga kaum Brahmana sudah begitu

bejat. Mereka menyangka, mereka akan lolos dari

perbuatan ini.

Mpu Narayana :

Mereka mencari kehancuran sendiri.

Kertajaya

: Ya.

Setelah peristiwa ini sudah tidak ada lagi yang

bernama Brahmana di bumi Kediri. Pajak-pajak dapat

disalurkan kepada hal-hal yang lebih berguna bagi anak

negeri.

Mpu Narayana : Saya

harap Mahisa Walungan dan Gubar Baleman

sudah dapat menangkap mereka dalam tiga hari ini.

Saya ingin sekali melihat muka Mpu Sridhara dan Mpu

Pamor. Saya ingin bertanya pada mereka, apakah

mereka tidak kehilangan ingatan.

Kertajaya

:

Mereka sinting dan jahat. Bayangkan, mereka

membunuh Akuwu Tumapel. Dapatkan kalian

membayangkan kebejatan seperti ini?

Mpu Aditya

:

Mungkin gagasan gila itu tidak datang dari mereka,

maksud saya Sridhara dan Pamor, melainkan dari

Lohgawe, pendeta dari Jambudwipa itu.

Kertajaya

:

Tidak mustahil, saya kenal dengan Sridhara dan Pamor.

Terutama Pamor, benar-benar saya tidak bisa percaya.

Mpu Narayana : Saya kira Lohgawe inilah Biang keladinya.

38

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Kertajaya

:

Ah, semoga pasukan kita dapat menangkap mereka

hidup-hidup. Saya ingin menghukumnya hingga

berpuluh tahun kemudian anak negeri akan tetap ingat.

Saya ingin menjadikan penghukuman itu sebagai

peringatan dan pelajaran bagi kaum Brahmana

khususnya, anak negeri umumnya.

Mpu Narayana :

Mereka pantas dicincang!

Kertajaya

: Lebih dari itu. Bayangkan, mereka berkomplot dengan

perampok dan membunuh Tunggul Ametung,

bawahanku yang baik itu.

Mpu Aditya

:

Lalu mereka menyatakan berdirinya kerajaan baru.

Saya masih sukar untuk percaya, bahwa ini benar-benar

terjadi.

Mpu Narayana : Kita hanya bisa percaya kalau mereka sinting.

Kertajaya

:

Mereka bermain-main dengan mendorong roda sejarah.

Disangka mereka akan bebas. Mereka akan tergilas

sendiri.

...........................................

2. Menulis Kreatif Naskah Drama Satu Babak Sesuai Kaidah Penulisan

Naskah Drama

Tulislah naskah drama satu babak dengan tema permasalahan yang

ada hubungannya dengan pemerintahan! Ikuti langkah-langkah dan

kaidah-kaidah penulisan naskah drama di atas. Misalnya, setelah

menentukan tema menciptakan latar (

setting

), langkah berikutnya

menentukan tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa. Selanjutnya,

menciptakan watak setiap tokoh dengan memberikan karakter yang

berbeda sehingga memunculkan konflik. Setelah konflik terjadi, alur cerita

akan terbentuk.

Sampaikan pesan atau amanat yang berisi nilai-nilai kehidupan yang

sangat berguna bagi pembaca atau penonton melalui percakapan atau

perilaku para tokohnya.

Sertai naskah drama dengan teks samping yang berguna sebagai

petunjuk bagi pemeran. Teks samping berisi segala sesuatu yang harus

dilakukan ketika naskah drama dipentaskan. Teks samping ditulis dengan

huruf miring dan atau dalam tanda kurung.

39

Pemerintahan

Buatlah draf awal dulu. Setelah draf awal sudah selesai baca sekali lagi

dengan cermat. Perbaiki bagian-bagian yang dirasakan janggal, kurang

pas, atau kurang serasi. Tulislah kembali naskah drama yang sudah

disempurnakan menjadi naskah drama yang baik dan siap untuk

diperankan. Selamat mencoba.

3. Menggunakan Perulangan dalam Kalimat

Dalam membuat karangan baik fiksi maupun nonfiksi, kita sering

menggunakan kata yang diulang. Dalam bahasa Indonesia, pengulangan

dapat dilakukan dengan cara mengulang bentuk dasar, baik yang berupa

bentuk asal ( kata asal ) atau bentuk turunan (kata turunan). Agar tidak salah

menentukan bentuk dasarnya, ada beberapa prinsip yang harus dipahami:

a. Bentuk dasar kata ulang selalu terdapat dalam pemakaian bahasa

sehari-hari yang wajar. Bentuk dasar kata ulang

meneriak-meneriakan

tidak mungkin

meneriak

,

neriakkan

, atau

meneriak-neriak

karena bentuk

itu tidak wajar. Namun,

meneriakkan

,

teriak

, atau

teriakan

kemungkinan

salah satu di antaranya dapat menjadi bentuk dasar kata ulang tersebut.

b. Arti bentuk dasar pada kata ulang selalu berhubungan dengan arti kata

ulangnya. Kata ulang

berjalan-jalan

menyatakan makna kegiatan yang

dilakukan dengan santai, tidak serius, dan seenaknya. Berdasarkan

prinsip pertama, bentuk dasarnya adalah

jalan

,

jalan-jalan

, atau

berjalan

.

Berdasarkan prinsip kedua, bentuk dasar yang tepat dari kata ulang

berjalan-jalan

adalah

berjalan

.

c. Kelas kata bentuk dasar kata ulang itu sama dengan kelas kata pada

kata ulangnya. Kata

berjalan-jalan

merupakan kata kerja dan ini sejalan

dengan

berjalan

yang merupakan kata kerja.

Jenis Kata Ulang:

1. Kata Ulang Seluruh

Kata ulang seluruh ialah pengulangan bentuk dasar pada seluruh

bagiannya, baik yang berupa kata asal maupun kata turunan.

Contoh :

jalan

>

jalan-jalan

manis

>

manis-manis

perumahan>

perumahan-perumahan

petani

>

petani-petani

40

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

2. Kata Ulang Berimbuhan

Kata ulang berimbuhan ialah kata ulang dari bentuk dasar yang

diulang seluruh bagiannya dengan disertai pengimbuhan sekaligus. Jadi,

pengimbuhannya tidak dilakukan pada bentuk dasarnya atau

pengimbuhannya tidak terjadi lebih dulu, kemudian baru diulang

Contoh :

kereta >

kereta-keretaan

orang >

orang-orangan

rumah >

rumah-rumahan

Kata

kereta-keretaan

tidak mungkin terbentuk dari

kereta

, lalu

keretaan

, dan yang terakhir

kereta-keretaan

. Kata

keretaan

tidak kita

temukan dalam pemakaian. Oleh karena itu, pembentukannya adalah

kereta

yang diulang langsung disertai imbuhan -an. Kedua kata yang

lainnya juga demikian.

3. Kata Ulang Sebagian

Kata ulang sebagian ialah pengulangan dilakukan pada sebagian

bentuk dasar

Contoh :

tangga

>

tetangga

tamu

>

tetamu

berjalan

>

berjalan-jalan

makanan >

makan-makanan

Pada contoh kata ulang yang bentuk dasarnya kata asal, terlihat

bahwa pengulangan itu berupa pengulangan suku kata. Namun, pada

yang bentuk dasarnya berupa kata turunan, pengulangannya terjadi

pada kata asalnya.

Kata

makan-makanan

, yang berarti ‘berbagai jenis makanan’, bukan

makan

sesuatu makanan, jelas berasal dari bentuk dasar makanan.

Dengan demikian, bentukan tersebut kata ulang sebagian

(1) Di pasar itu tersedia

sayur-sayuran

segar.

Kata

sayur-sayuran

berarti ‘bermacam-macam sayuran’, bukan

‘menyerupai sayur’.

Karena itu, bentuk dasarnya adalah

sayuran

dan itu berarti kata

ulang sebagian.

Hal itu berbeda dengan yang terlihat pada (2) berikut.

41

Pemerintahan

(2) Adik membuat

sayur-sayuran

dari kertas bekas

Pada butir (2) kata

sayur-sayuran

berasal dari bentuk dasar

sayur

yang diulang sekaligus mendapatkan imbuhan. Karena itu pada

butir (2) adalah kata ulang berimbuhan.

4. Kata Ulang dengan Perubahan Bunyi

Kata ulang dengan perubahan bunyi ialah kata ulang dari bentuk dasar

yang diulang seluruh bagiannya, yang mungkin pada konsonan atau

vokalnya.

Contoh :

gerak >

gerak-gerik

balik >

bolak-balik

sayur >

sayur-mayur

Makna Pengulangan

Pengulangan memiliki makna sebagai berikut:

1. Menyatakan makna banyak:

Buku-bukunya

berserakan di lantai

2. Menyatakan makna banyak dari beraneka : Eni membeli

buah-buahan

di pasar buah

3. Menyatakan makna menyerupai/tiruan :

Kuda-kudaan

Irfan mulai rusak

4. Menyatakan makna perbuatan yang berulang-ulang: saat sakan

pencandu narkoba

menusuk-nusukan

jarum ke tubuhnya.

5. Menyatakan saling: meraka

bahu-membahu

untuk membantu korban

tsunami.

6. Menyatakan seenaknya: Dia hanya

duduk-duduk

sambil menanti azan

magrib.

7. Menyatakan makna kebiasaan:

Karang-mengarang

merupakan bagian

hidup novelis.

8. Menyatakan makna sangat: Diah berjalan

cepat-cepat

ke sekolah.

9. Menyatakan makna agak: Asti

malu-malu

mendekati meja guru.

10. Menyatakan makna paling: Adi bekerja dengan

sebaik-baiknya

.

42

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Latihan

Tentukan jenis kata ulang pada kalimat di bawah ini!

1. Di Grand Mall tersedia sayur- sayuran segar.

2. Warga Aceh mulai memindah-mindah perabotan.

3. Semua tetangga membantu mengangkat barang-barang.

4. Petani-petani di desa sedang menerima cobaan.

5. Dia harus bolak-balik ke kantor untuk menyelesaikan tugasnya.

6. Dalam kebun itu terdapat tanam-tanaman obat.

7. Adik dibelikan mobil-mobilan oleh Ayah.

8. Kedua penjahat itu tikam-menikam.

9. Dia belajar segiat-giatnya agar mendapat juara.

10. Setiap pagi ayah berjalan-jalan di sekitar rumah.

D. Bermain Peran dengan Cara Improvisasi

Setelah mempelajari materi pokok pembelajaran berikut ini, kamu diharapkan dapat:

z

memahami garis besar karakter tokoh yang akan diperankan

z

bermain peran dengan cara improvisasi sesuai dengan kerangka naskah yang

ditulis siswa.

Pada pembelajaran terdahulu, kamu sudah mempelajari bagaimana

bermain peran berdasarkan naskah drama yang ditulis oleh temanmu. Pada

pembelajaran tersebut, pemeranan berpedoman pada apa yang terdapat dalam

naskah. Semua dialog, gerakan tubuh, maupun gestur sesuai dengan yang tertera

dalam naskah, tidak ada improvisasi dalam pemeranan itu.

Improvisasi dalam bermain peran perlu dilakukan. Hal ini akan membuat

pemeranan menjadi lebih hidup dan lebih menarik. Pemeranan akan tampak

wajar, luwes, dan tidak kaku. Improvisasi boleh dilakukan, tetapi jangan sampai

terlalu jauh dari kerangka naskah drama.

43

Pemerintahan

1. Memahami Garis Besar Karakter Tokoh yang akan Diperankan

Agar pemeranan tidak terlalu menyimpang dari kerangka naskah

drama, seorang pemain harus memahami dan menghayati garis besar

karakter tokoh dan

setting

dalam naskah drama. Dengan begitu, ketika

berimprovisasi pemain tetap akan terikat oleh kerangka naskah drama itu.

Latihan

Pilihlah salah satu naskah drama yang telah dibuat temanmu untuk

diperankan. Bentuklah kelompok yang jumlah anggotanya sesuai dengan

jumlah tokoh dalam naskah drama. Sebelum memerankan naskah drama

tersebut lakukan kegiatan-kegiatan berikut ini!

a. Bacalah naskah drama itu secara keseluruhan.

b. Bacalah dialog tokoh yang akan kamu perankan.

c. Pahami isi dialog secara garis besar.

d. Hayati karakter tokoh sesuai dengan tokoh yang akan kamu perankan.

e. Lakukan dialog antartokoh tanpa menggunakan naskah.

2. Bermain Peran dengan Cara Berimprovisasi

Setelah beberapa kali kamu lakukan latihan dialog tanpa naskah,

sekarang lakukan latihan bermain peran sesuai dengan kerangka naskah

drama. Improvisasi dapat dilakukan dengan dialog yang komunikatif

dengan pelaku lain atau dapat pula melalui gerakan-gerakan yang

menambah kesan menarik dan wajar dalam pemeranan itu.

Lakukan kegiatan bermain peran di depan kelas dengan improvisasi

yang menarik. Sementara temanmu bermain peran di depan kelas, berikan

penilaian terhadap penampilan kelompok lain dengan menggunakan

pedoman penilaian berikut ini!

44

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Pedoman Penilaian

Bermain Peran Berdasarkan Naskah Drama

Nama Kelompok

:

................................................

Anggota Kelompok

:

................................................

................................................

No

Komponen

Skor

1 2 3 4 5

1.

Ucapan terdengar dengan jelas oleh penonton.

2.

Intonasi bervariasi sesuai dengan tuntutan

naskah.

3.

Dapat mengatur jeda dengan tepat

sehingga kalimat-kalimat yang diucapkan

mudah ditangkap penonton.

4.

Intensitas suara dan kelancaran berbicara

tidak berkurang sampai akhir pementasan.

5.

Pemunculan pertama mantap dan

memberikan kesan yang menarik.

6.

Ekspresi wajah sesuai dengan karakter tokoh.

7.

Memanfaatkan ruang yang ada untuk

memosisikan tubuh (

blocking

) pada saat

pementasan.

8.

Pandangan mata, ekspresi wajah, dan

gerak anggota tubuh sesuai dengan

karakter tokoh.

9.

Gerakan bersifat alamiah dan tidak dibuat-buat.

10.

Penghayatan yang mendalam sesuai

dengan karakter tokoh

Jumlah

Keterangan:

Nilai : Jumlah Skor x 2 = ....

45

Pemerintahan

Pengayaan

Bentuklah kelompok yang jumlah anggotanya sesuai dengan jumlah tokoh

dalam penggalan drama berikut ini. Bagilah peran yang sesuai dengan

karakter tokoh. Hayati karakter tokoh yang akan kamu perankan.

Siapkan segala sesuatu yang akan dipergunakan dalam bermain peran.

Kalau memungkinkan riaslah para pelaku sesuai dengan tokoh yang akan

diperankan. Bermain peranlah bersama teman dalam kelompokmu! Ingat

kamu boleh berimprovisasi. SELAMAT BERMAIN PERAN!

Ken Arok

Karya Saini K.M.

Babak XI

Di Kediri, Kertajaya dihadap oleh pembantu-pembantunya, yaitu Mpu Aditya,

dan Mpu Narayana. Siang.

Adegan I

Kertajaya

:

Saya tidak menduga kaum Brahmana sudah begitu

bejat. Mereka menyangka, mereka akan lolos dari

perbuatan ini.

Mpu Narayana :

Mereka mencari kehancuran sendiri.

Kertajaya

: Ya.

Setelah peristiwa ini sudah tidak ada lagi yang

bernama Brahmana di bumi Kediri. Pajak-pajak dapat

disalurkan kepada hal-hal yang lebih berguna bagi anak

negeri.

Mpu Narayana : Saya

harap Mahisa Walungan dan Gubar Baleman

sudah dapat menangkap mereka dalam tiga hari ini.

Saya ingin sekali melihat muka Mpu Sridhara dan Mpu

Pamor. Saya ingin bertanya pada mereka, apakah

mereka tidak kehilangan ingatan.

Kertajaya

:

Mereka sinting dan jahat. Bayangkan, mereka

membunuh Akuwu Tumapel. Dapatkan kalian

membayangkan kebejatan seperti ini?

46

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Mpu Aditya

:

Mungkin gagasan gila itu tidak datang dari mereka,

maksud saya Sridhara dan Pamor, melainkan dari

Lohgawe, pendeta dari Jambudwipa itu.

Kertajaya

:

Tidak mustahil, saya kenal dengan Sridhara dan Pamor.

Terutama Pamor, benar-benar saya tidak bisa percaya.

Mpu Narayana : Saya kira Lohgawe inilah Biang keladinya.

Kertajaya

:

Ah, semoga pasukan kita dapat menangkap mereka

hidup-hidup. Saya ingin menghukumnya hingga

berpuluh tahun kemudian anak negeri akan tetap ingat.

Saya ingin menjadikan penghukuman itu sebagai

peringatan dan pelajaran bagi kaum Brahmana

khususnya, anak negeri umumnya.

Mpu Narayana :

Mereka pantas dicincang!

Kertajaya

: Lebih dari itu. Bayangkan, mereka berkomplot dengan

perampok dan membunuh Tunggul Ametung,

bawahanku yang baik itu.

Mpu Aditya

:

Lalu mereka menyatakan berdirinya kerajaan baru.

Saya masih sukar untuk percaya, bahwa ini benar-benar

terjadi.

Mpu Narayana : Kita hanya bisa percaya kalau mereka sinting.

Kertajaya

:

Mereka bermain-main dengan mendorong roda sejarah.

Disangka mereka akan bebas. Mereka akan tergilas

sendiri.

Adegan II

Masuk pembawa berita. Menyembah.

Kertajaya

:

Ada apa?

Pembawa berita : Ampun beribu ampun, Gusti Prabu, hamba membawa

berita duka dari medan perang.

Kertajaya

: Katakan!

Pembawa Berita

: Panglima Gubar Baleman gugur, Gusti Prabu.

Kertajaya

: Ya Dew

ata Raya! Ia gugur dalam melaksankan dharma

ksatrya.

Mpu Aditya

: Bagaimana sampai P

anglima Baleman gugur? Rasanya

tidak mungkin! Bukankah lawan hanya segerombolan

petani yang kena hasut?

47

Pemerintahan

Pembawa Berita

: Bukan segerombolan Yang Mulia, beribu-ribu. Betapa

pun gagah perwiranya prajurit-prajurit Kediri,

menghadapi jumlah yang berlipat-lipat itu kewalahan

juga.

Kertajaya

: T

utup mulutmu, utusan. Kau tak berhak memberikan

penjelasan!

Pembawa Berita :

Ampun beribu ampun, Gusti Prabu. Hamba mohon diri.

Tugas hamba sudah selesai.

Kertajaya

: Pergi. Cepat.

Adegan 3

Pembawa Berita pergi.

Kertajaya

:

Jangan terlalu cemas, Aditya, Narayana. Mahisa

Walungan akan bisa mengurus petani-petani kena hasut

itu. Gugurnya Gubar Baleman hanya karena kesialan

saja. Tak ada yang salah dengan pasukan kita. Jangan

khawatir.

Mpu Narayana : Kita benar-benar harus

mencincang Lohgawe itu.

Kertajaya

:

Sabarlah, saatnya akan tiba.

Mpu Aditya

: Saya kira dari dialah datangnya gagasan membebaskan

rakyat dari pajak-pajak.

Kertajaya

:

Gagasan gila! Bagi seorang pemimpin itu berarti

menggali lubang kubur sendiri. Dari mana ia akan

menggaji para punggawa? Prajurit mana mau

bertempur tanpa mendapatkan upah? Sungguh

gagasan gila. Hanya pada saat-saat pertama saja petani-

petani ini mau angkat senjata, di musim mengerjakan

sawah mereka akan berhenti bertempur, karena mereka

tahu, mereka akan mati kelaparan kalau terus

bertempur.

Mpu Narayana :

Sukar dipercaya, sungguh. Kalau tidak gila mereka itu

apa?

Kertajaya

:

Gila atau goblok, mereka harus bayar mahal di Kediri

ini.

48

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

Adegan 4

Satu lagi Pembawa Berita Muncul. Ia menangis.

Kertajaya

: Apa yang terjadi?

Pembawa Berit : Celaka, Gusti. Adinda Gusti,

Mahisa Walungan, gugur.

Mpu Narayana : Ya

Dewata Raya!

Mpu Aditya

:

Ini tidak dapat dibiarkan!

Pembawa Berita :

Dia sedang bergerak ke sini, dengan pasukannya yang

besar.

Kertajaya

: Siapa dia?

Pembawa Berita :

Betara Guru, Gusti.

Kertajaya

: Apa, Betara Guru?

Pembawa Berita : P

anglima pasukan musuh bernama Batara Guru, Gusti.

Kertajaya

: (tertegun)

Narayana, Aditya, kita akan mengungsi.

Mpu Narayana : Ke mana Gusti?

Kertajaya

: (Berjalan ke arah singgasana, tertegun) Tak ada tempat

lain untuk mengungsi, selain Dewalaya. (menusuk

dadanya dengan keris).

Aditya/Narayana: Gusti!

(Kertajaya tewas. Black Out)

49

Pemerintahan

Uji Kompetensi

1. Cermatilah denah berikut ini!

Berilah tanda silang huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling

tepat!

1) Di sebelah barat lapangan terdapat ....

a. danau

b. Desa Sukorejo

c. Desa Tamansari

d. Desa Bumi Indah

2) Pernyataan berikut ini yang benar sesuai dengan peta di atas adalah ....

a. penduduk Desa Sukorejo apabila pergi ke danau harus melewati

jembatan

b. jembatan menghubungkan Desa Tamansari dengan Desa Bumi

Indah

c. Lapangan terletak di sebelah barat danau dan terletak di sebelah

timur Desa Sukorejo

d. di sebelah utara selatan Desa Bumi Indah terdapat aliran sungai

Desa Sukorejo

Lapangan

Desa Bumi Indah

Desa Taman Sari

U

50

Bahasa Indonesia, Bahasa Kebanggaanku Kelas VIII SMP dan MTs

3) Sungai yang berada tepat di bawah jembatan membujur dari arah ....

a. barat-timur

b. timur-barat

c. utara-selatan

d. atas-bawah

4) Desa Sukorejo berseberangan dengan ....

a. danau

b. Desa Tamansari

c. lapangan

d. Desa Bumi Indah

5) Pernyataan berikut ini yang tidak sesuai dengan peta di atas adalah ....

a. Desa Bumi Indah terletak di sebelah utara Desa Tamansari

b. Desa Sukorejo terletak di sebelah timur lapangan

c. Penduduk ketiga desa itu jika akan ke lapangan harus melewati

jembatan

d. Desa yang paling dekat dengan lapangan adalah Desa Bumi Indah

2. Tulislah naskah drama satu babak hasil gagasanmu sendiri dengan

memperhatikan kaidah penulisan nakah drama.